Halo !!! Saya BOBIBE ( Bukan Nama Sebenarnya ), disini saya akan menulis tentang saya, kegiatan, dan banyak hal yang saya sukai

Cerita Saya & Digital Privacy

Pelajaran berharga sekali yang saya dapetin baru-baru ini, yang imbas nya... perubahan bahkan penghapusan semua akun-akun social media, nga hanya itu... agar tidak ada lagi celah menemukan saya yang dulu di internet ( tentunya profile2 yang memiliki data2 pribadi yang sebenarnya ) sampe ke nomor hape lama pun, nga' saya pake lagi. kembali dari titik 0. gitu aja pikir saya... dari pada semua data pribadi saya di konsumsi publik dengan sangat mudah.

mungkin pembaca yang nyasar ke halaman ini bakal bertanya
"kenapa sih... sampe segitunya...!"

© howstuffworks.com

saya ngejelasin nya pake cerita deh, biar jadi santai suasana nya... hahaha

Hari pertama :
dihubungi sama nomor yang tidak pernah menghubungi saya sebelumnya. "aha... konsumen nih pikir saya" nga ada feel apa-apa saya angkat aja "Selamat Siang dengan Bapak Anton" ( anton bukan nama saya yang sebenarnya xixiixx ) suara cewek diseberang sana, suaranya renyah... dalam bayangan saya umur suara disana diatas 30 tahun-an. "iya saya sendiri" saya menjawab standar aja.... tapi selanjutnya..... keanehan terjadi si penelpon menanyakan istri saya "Pak anton... bisa saya berbicara dengan Ibu Mawar" ( mawar juga bukan nama istri saya yang sebenarnya ) sudah mulai aneh namun masih wajar aja sih saya mikirnya, mungkin temen lama istri saya yang kebetulan nga tahu nomor istri saya.

telpon langsung saya kasih saja ke istri saya, sambil saya mendengar percakapannya, karna ngerasa ini telepon yang paling aneh... menurut saya. hola... halo... aja istri saya dari tadi, seolah-olah si penelpon nga dapet sinyal bagus "suaranya putus-putus nih" si penelpon mengatakan demikian, dan kami berdua cuma bisa bengong saling pandang aja, kita telponin balik.... nih nomor nga bisa di telpon, nada nya sibuk melulu. makin aneh....

Hari Kedua :
ada yang nge-WA saya, seorang laki-laki, mengaku sebagai teman nya teman saya, dan ingin berkunjung kerumah untuk mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan bidang kerja-an saya, dan saya pun menyambutnya dengan suka cita, karna dia ini temen nya temen dekat saya, dan memberikan alaat lengkap tempat tinggal saya. kejadian hari kedua ini sebates ini aja.... namun, dari sini saya tidak menyangka bahwa sudah banyak sekali informasi pribadi saya yang tergali dan parah nya saya yang tidak teliti nambahin informasi penting untuk mereka olah.

Hari Ketiga :
ini mungkin bukan hari finalnya menurut saya, namun telpon yang datang hari ini, lagi-lagi dari nomor yang tidak saya kenal, memberikan ancaman kepada saya dan keluarga, serta sudah mengatitkan dengan anak-anak saya, ini yang membuat saya memutuskan untuk merubah dan menghapus semua hal yang terkait data diri pribadi saya di dunia maya. karna takut kejadian yang sama terulang kembali di masa mendatang, dengan semakin banyak nya data pribadi saya yang terbuka di dunia maya.

Show Caption

Analisa :
saya coba memikirkan dari mana awalnya mereka mengetahui informasi dan data pribadi saya, seperti nomor telpon, nama istri, nama anak saya, nama teman2 saya, tidak lain dan tidak bukan dari social media facebook yang aktif saya gunakan, disitu jelas sekali terlihat nama asli saya menjadi nama profile facebook, sama halnya dengan istri saya yang juga menggunakan nama asli untuk akun facebooknya, dan ini mereka pastikan melalui telpon di hari pertama, lalu... pesan WA dihari kedua yang mengaku sebagai teman dari teman saya, mencoba mencari tahu lebih lanjut dimana alamat rumah saya tepatnya, karna kebetulan saya tidak melampirkan nya di profile facebook, bingo.... ini pun mereka dapatkan dengan sangat mudah, dengan hanya mengaku sebagai teman nya teman saya, lalu... yang terakhir nomor telepon saya sendiri, saya kembali mengingat dapet dari mana mereka nomor saya ini, dan ternyata.... saya menaruh link menuju halaman usaha saya di profile facebook, yang kebetulan nomor usaha dan nomor pribadi masih bercampur menjadi satu. bah... banyak sekali kekeliruan yang saya lakukan selama ini, dan imbas nya hampir saja saya menjadi target penipuan

pelajaran berharga sekali
"jangan membeberkan data pribadi anda di dunia maya, dan tetap waspada kepada orang yang tidak anda kenal"